Seperti yang telah dikemukakan oleh Prof. Koentjaraningrat, jika upacara pernikahan umumnya merupakan suatu peralihan paling penting pada daur hidup seseorang. Yakni peralihan dari tingkatan hidup remaja menuju ke tingkat hidup berkeluarga. Inti dalam upacara pernikahan, bukan cuma ritual upacaranya, namun juga detail riasan pengantinnya. Pengantin harus terlihat menarik pada saat acara pernikahan, khususnya untuk pengantin perempuan.
Make Up Pengantin Paes Ageng 2016 |
Seperti halnya sudah dikutip oleh ullensentalu, yang termasuk tata rias serta busana pengantin ialah Paes Ageng gaya Yogyakarta. Yang hingga pemerintahan Sultan HB VIII, riasan ini Cuma boleh dikenakan kerabat raja. Sehingga baru di masa pemerintahan raja selanjutnya, Sultan HB IX tahun (1940), mengijinkan seluruh masyarakat umum menggunakan busana ini pada upacara pernikahan mereka. Berikut ini Tutorial make up pengantin paes ageng beserta makna atau filosofinya, berdasarkan ullensentalu:
[Tahap 1] Ratusan
Pada proses pertama ada pengasapan bahan ratus yakni wewangian tradisional di rambut supaya harum.[Tahap 2] Proses Halup-Halupan
Pada proses ini disebut juga dengan prosesi cukur rambut. Yang mana dilakukan oleh pembersihan wajah pengantin caranya mencukur rambut halus pada dahi ataupun memotong rambut yang menjuntai ke dahi agar wajah tampak bersih serta siap dibuat pola wajah untuk riasan.[Tahap 3] Proses Cengkorongan
Ini merupakan pembuatan pola muka paes ageng model Yogyakarta. Penentuan dari bentuk maupun pembuatan cengkorong tersebut dikerjakan menggunakan pensil yang hasil akhirnya berbentuk gambar samar-samar atau tipis.Tahap Cengkorong sendiri terdiri dari beberapa proses yang harus dilakukan. Beberapa prosesnya cengkorong adalah sebagai berikut:
1. Citak Pada Dahi.
Yakni bentuk belah ketupat yang kecil berasal dari daun sirih di pangkal hidung antara dua alis. Terdapat beberapa versi tentang makna filosofinya, yakni citak untuk refleksi mata dari Dewa Siwa yang termasuk pusat panca indra menjadi pusat keseluruhan dari ide. Ada pendapat lain yang mengatakan jika citak merupakan pemberi watak di keseluruhan ide paes ini.
2. Panunggul, Pangapit, Panitis, Godeg.
Proses Panunggul dibuat pada atas citak, tepat di tengah-tengah dahi, bentuknya meru melambangkan pada Trimurti (atau tiga kekuatan dewa manunggal). Pada tengah-tengah panunggul juga diisi dengan hiasan bentuk capung ataupun kinjengan. Yakni seekor binatang yang memang selalu bergerak tanpa mengenal lelah dengan harapan supaya pengantin selalu ulet ketika menjalani hidup.
Kata Panunggul berasal dari tunggal, yakni terkemuka ataupun tertinggi, ini mengandung makna serta harapan supaya seorang wanita ditinggikan dan dihormati. Pengapit ada di kiri kanan dari panunggul bentuknya seperti meru (gunung) tapi langsing. Sedangkan Penitis ada di antara pengapit serta godheg. Sedangkan Pengapit, panitis, godheg tersebut dibuat untuk keseimbangan wajah, sehingga diletakkan simetris bersama panunggul.
3. Alis dibuat berbentuk menjangan ranggah atau disebut juga tanduk rusa.
Karena rusa adalah simbol kegesitan, jadi kedua pengantin diharapkan bisa bertindak cekatan, ulet, dan trampil untuk menghadapi persoalan dalam rumah tangga. Sehingga daerah sekeliling mata juga dibiarkan tak terjamah boreh, lalu diberi gambaran yang dinamakan jahitan. Untuk mendesain mata menjadi lebih tajam serta tetap anggun akan membuat orang mengaguminya.
[Tahap 4] Kandelan.
Sesudah cengkorongan usai dibuat menyerupai pola dasarnya atau sudah pantas (layak), tahap selanjutnya ialah paes wajah yang diselesaikan ketika menebalkan garis-garis samar hingga menjadi paesan dadi atau (paes jadi).[Tahap 5] Dados.
Usai kandelan, dilanjutkan dandos jangkep pengantin (atau pengantin berdandan lengkap) tahap ini meliputi sanggul pengantin, kain pengantin, perhiasan pengantin, baju dan dandosan atau (berbusana) lainnya.Hiasan Sanggul. Tata rambut pengantin juga dibuat menyerupai bokor tengkurap dan dinamakan sebagai bokor mengkurep. Selanjutnya sanggul rambut diisi oleh irisan daun pandan lalu ditutup oleh rajut bunga melati. Paduan antara daun pandan dengan bunga melati ini akan memancarkan keharuman berkesan religius. Ini bertujuan agar pengantin bisa membawa nama harum dan berguna bagi masyarakat.
Selanjutnya gelung bokor mengkurep akan disempurnakan dengan jebehan, yakni 3 bunga korsase berwarna merah-kuning-biru (hijau) dirangkai jadi satu serta dipasang pada sisi kiri - kanan dari gelung. Ketiga warna bunga tersebut melambangkan Trimurti yakni (dewa Syiwa-Brahma-Wisnu). Tahap diatas adalah Tutorial make up pengantin paes ageng yang saat ini banyak di gunakan oleh banyak pengantin jawa serta penjelasan makna dari make up ala paes ageng. Jika kamu sudah paham dengan model makeup ini, coba lihat tutorial make up pengantin natural yang dandanannya simpel tapi cantik menawan.